Kemenangan 1-0 di Craven Cottage membuat Arsenal masih
memiliki kans untuk bertahan di 4 besar. Namun dalam kemenangan tersubut ada
rasa sedikit mengecewakan, bukan berarti tidak bersyukur dengan kemengan ini.
Kemenangan ini memang penting, tapi ada beberapa hal yang hilang dari Arsenal.
Mari kita bahas satu per satu.
Possesion Football yang
Tidak Efektif
Banyak tim di dunia ini yang
bermain menggunakan Possesion
Football mulai dari Barca
hingga Persipura, Arsenal termasuk di dalamnya. Bedanya Possesion Football racikan Arsene Wenger ini tidak atau
kurang memliki efektifitas. Sudah sering kita lihat Arsenal hanya mengoper bola
kesana kemari tanpa adanya penyelesaian. Pada pertandingan melawan Fulham,
permainan Arsenal sulit menembus rapatnya pertahanan Fulham. Selama 78 menit
Fulham bermain dengan 10 orang setelah Steve Sidwell dikartu merah pada menit
ke-12, praktis dengan keluarnya Sidwell Arsenal mendominasi dengan Possesion Footballnya. Tapi apa
yang terjadi, bukan Possesion
Football yang enak untuk
ditonton malah menjadi atraksi oper bola yang membosankan dan membuat mata
mengantuk.
Lihat saja gol yang dicetak
Mertesacker, tercipta melalui set piece bukan dari permainan kaki ke kaki. Sungguh
disayangkan permainan yang disebut-sebut terbaik di EPL malah hanya
menghasilkan tontonan yang monoton. Padahal sepanjang pertndingan, Fulham tidak
main bertahan. Mereka juga terus menekan Arsenal seperti dari Berbatov, Emanuelson
dan Ruiz. Apakah sebenarnya Arsenal butuh sebuah tekanan yang lebih (seperti
lawan mencetak gol atau membalikkan keadaan) untuk mengeluarkan permainan yang
sebenarnya? Kalau sampai iya, maka berbahayalah Arsenal.
Tidak Adanya
Pembeda dalam Tim
Praktis dalam 90 menit pemain Arsenal memiliki nilai yang standard
(menurut saya), tidak ada yang sangat menonjol dalam tim, tidak ada bintang di
pertandingan tersebut. Bahkan Monreal melakukan blunder 2 kali (kalau saya tidak salah hitung) yang bisa berakibat gol. Jikapun ada pemain yang sedikit menonjol dibanding yang lain, mungkin Szczesny dan Mertesacker diurutan
ke-2.
Mertesacker dengan golnya membuat Arsenal menang, sementara Szczesny melakukan
penyelamatan disetiap bola yang ditendang ke arah gawang, seperti tendangan
dalam kotak penalti Berbatov, tendangan Emanuelson yang menuju ke sudut gawang,
umpan silang yang menuju ke gawang dan Freekick
Ruiz.
Mulai Menurunnya
Cazorla?
Dalam beberapa pertandingan terakhir, seorang Cazorla yang
dibeli untuk menambah daya gedor dan kreativitas dalam strategi yang dimainkan
Arsenal malah sepertinya semakin menurun. Kontribusi terhadap tim semakin
berkurang, terakhir kai Cazorla membuat gol dan Assist adalah sewaktu melawan
Reading sekitar 4 pertandingan yang lalu (termasuk lawan Fulham). Ada apa
dengan Cazorla? Apakah dia terlalu lelah untuk bermain di Inggris yang memilki
setidaknya 4 kompetisi? Atau ekspektasi lebih terhadapnya di setiap
pertandingan?
Offside
trap
Sepanjang pertandingan salah satu
momok yang harus ditaklukan Fulham adalah offiside
trap yang diterapkan Arsenal. Berkali-berkali Berbatov terjebak dalam
keadaan offside. Kecermatan lini belakang Arsenal yang dikawal
oleh Sagna, Koscielny, Mertesacker dan Monreal membuat offside trap ini berjalan mulus. Dalam pertandingan ini offside trap menjadi poin plus untuk
Arsenal. Bisa dikatakan offside trap ini
berhasil. Dibutuhkan konsentrasi dan komunikasi yang baik untuk menjalankan
strategi ini, karena jika gagal akibatnya sangatlah fatal.
Credit untuk Fulham
OOT sedikit, walau kalah Fulham tetaplah harus diberi
apresiasi pada pertandingan tadi. Bermain dengan 10 pemain dari menit ke-12
tidak membuat Fulham gentar dan memparkir bus sepanjang pertandingan. Beberapa kali
Fulham mengancam lini pertahanan Arsenal, beruntung Szczesny bermain apik. Sepanjang
pertandingan Fulham bermain layaknya dengan 11 pemain, tidak ada beban bagi
mereka yang kehilangan Sidwell di awal pertandingan. Mungkin bagi mereka tidak
ada jalan lain selain mencuri minimal 1 angka karena 3 pertandingan terakhir
mereka hanya bisa meraup 1 angka. Credit
untuk Fulham yang membuat pertandingan ini lebih hidup setelah dibuat “mati”
oleh Arsenal.
Terima kasih Per untuk golnya, selamat untuk Arsenal, tapi pertandingan tadi belumlah
cukup jika ingin berprestasi di musim depan.
Oleh: M. Fajar Ramadhan
No comments:
Post a Comment